Business woman working teamwork process, Business team using a calculator to calculate the numbers of statistic business profits growth rate on documents graph data, his desk in a office.

PENAMBAHAN KLU INSENTIF PEMBEBASAN PPh 22 IMPOR, PENGURANGAN ANGSURAN PPh 25, DAN RESTITUSI PPN

Akhirnya diterbitkan juga Peraturan Menteri Keuangan Nomor PMK 149/PMK.03/2021 tanggal 25 Oktober 2021 atas insentif pajak untuk Wajib Pajak terdampak pandemi Covid-19. Aturan tersebut dikeluarkan pada tanggal 2 November 2021. Pada aturan tersebut Pemerintah menambah KLU penerima insentif Pembebeasan PPh 22 Impor dari semula hanya 132 KLU menjadi 397 KLU. Selain itu penerima insentif Pengurangan 50% Angsuran PPh 25 juga mengalami perubahan dari 216 menjadi 481 KLU. Penerima insentif Pengembalian Pendahuluan Restitusi PPN pun juga mengalami perubahan dari 132 KLU menjadi 397. Sedangkan total penerima insentif PPh 21 DTP tidak mengalami perubahan.

Bagi Wajib Pajak KLU tambahan yang masuk dalam kriteria PMK 149/PMK.03/2021 hanya berhak memanfaatkan insentif Pembebasan PPh 22 Impor, Pengurangan 50% Angsuran PPh 23, dan/atau Pengembalian Pendahuluan Restitusi PPN mulai Masa Pajak Oktober – Desember 2021.

WP yang dapat memanfaatkan insentif Pengurangan 50% Angsuran PPh 25 berdasar PMK 149/PMK.03/2021 wajib menyampaikan pemberitahuan sampai dengan tanggal 15 November 2021.

Melalui peraturan ini pun pemerintah memperpanjang masa pelaporan Pembetulan Laporan Realisasi Masa Pajak Januari-Juni 2021 atas PPh 21 DTP, PPh Final DTP, PPh Final Jasa Kontruksi paling lambat 30 November 2021.

Bagi Wajib Pajak yang akan memanfaatkan insentif Pengembalian Pendahuluan Restitusi PPN (Pasal 9 ayat 4c) berdasarkan PMK 149/PMK.03/2021 dapat menyampaikan SPT PPN Masa Oktober – Desember 2021 paling lambat 31 Januari 2022. SPT PPN Normal atau Pembetulan yang diberikan fasilitas insentif Pengembalian Pendahuluan Restitusi PPN antara lain:

  1. Masa Pajak Januari – Juni 2021 bagi PKP yang mendapatkan insentif berdasarkan PMK 9/PMK.03/2021 yang harus disampaikan SPTnya paling lambat tanggal 31 Juli 2021
  2. Masa Pajak Juli – Desember 2021 bagi PKP yang mendapatkan insentif berdasarkan PMK 82/PMK.03/2021 yang harus disampaikan paling lambat tanggal 31 Januari 2022